Statistiche web Biografi Kiai Maksum Kapuan: Kisah Ulama Agung Penyebarkan Islam - RAKAI GALLERY
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biografi Kiai Maksum Kapuan: Kisah Ulama Agung Penyebarkan Islam

 

(Siswa siswi MA Alliyah Sunan Kalijaga berziarah ke Makam Mbah Maksum)
Kiai Ma’sum, atau lebih akrab disapa Mbah Ma’sum, merupakan salah satu tokoh ulama agung yang telah memberikan kontribusi yang besar dalam penyebaran agama Islam di wilayah Kapuan dan sekitarnya. Dalam biografi ini, rakai galery akan mengajak anda menggali lebih dalam tentang perjalanan hidup dan dedikasi Mbah Ma’sum, serta bagaimana beliau menjadi sosok penting dalam masyarakat.

1. Pengantar

Dalam riwayat hidup Kiai Ma’sum, kita dapat melihat bagaimana peran seorang ulama dapat membentuk masyarakat dan memberikan panduan dalam kehidupan agama. Beliau tidak hanya memiliki pengetahuan yang mendalam dalam ilmu agama Islam, tetapi juga memancarkan kepribadian yang menginspirasi.

2. Kehidupan Awal

Pendidikan Agama

Mbah Ma’sum dilahirkan di Soko, Tuban, Provinsi Jawa Timur. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan minat yang kuat dalam mendalami ilmu agama. Beliau mengenyam pendidikan di beberapa pesantren terkemuka, termasuk Kyai Muqodas di Karang Dowo Tuban, Pondok Ploso Kediri, dan Kyai Abdurrahman di Robayan Padangan.

Kedatangan ke Cepu

Mbah Ma’sum pertama kali datang ke Cepu, tepatnya di Desa Ngloram, untuk berdakwah dan menyebarkan ajaran agama Islam. Dalam upayanya ini, beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, alim, dan ahli ilmu. Meskipun memiliki pengetahuan yang mendalam, beliau tetap rendah hati dan sederhana.

3. Karakter dan Kepribadian

Kecerdasan dan Kealiman

Selain kecerdasan intelektual, Mbah Ma’sum juga memiliki kealiman yang luar biasa. Beliau mampu menjalankan perannya sebagai seorang ulama dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Kecerdasan beliau dalam memahami serta mengajarkan ajaran agama membuatnya menjadi panutan bagi banyak orang.

Kesederhanaan dan Tawadhu’

Walaupun memiliki karomah dan pengetahuan yang tinggi, Mbah Ma’sum tetap hidup dalam kesederhanaan. Beliau tak segan menggembalakan kerbau dan kambing setelah mengaji. Tindakan ini mencerminkan sikap tawadhu’ dan ketaatan beliau kepada Allah.

4. Pernikahan dan Keturunan

Pernikahan Pertama

Mbah Ma’sum menikah pertama kali dengan Ibu Suliyah, putri dari seorang ulama Desa Ngloram. Dari pernikahan ini, beliau dianugrahi enam orang anak.

Pernikahan Kedua dan Ketiga

Setelah kematian Ibu Suliyah, Mbah Ma’sum menikah kembali dengan Ibu Tasmirah. Namun, pernikahan ini tidak berlangsung lama. Beliau kemudian menikah untuk yang ketiga kalinya dengan Ibu Sarimpen, meskipun dari pernikahan ini beliau tidak memiliki keturunan.

5. Kontribusi dan Karya

Kegiatan Pendidikan

Sebagai ulama, Mbah Ma’sum sangat fokus pada pendidikan agama. Setiap hari setelah subuh, beliau mengajar, mengaji, dan bahkan menulis Al Qur’an serta tafsirnya dengan tangan sendiri. Dedikasi ini membantu menyebarkan pengetahuan agama kepada masyarakat.

Karya Tulis dan Tafsir Al Qur’an

Mbah Ma’sum juga dikenal sebagai penulis dan penterjemah. Karya-karyanya seperti Tafsir Jalalin, Taqrib, Hadaiqul Haqoiq, Nahwu, Sorof, Al Barjanji, dan lainnya, telah memberikan wawasan dan pemahaman mendalam tentang ajaran agama Islam.
Salah Satu Karya Kiai Maksum Kapuan

6. Warisan dan Peninggalan

Masjid Al Amanah

Mbah Ma’sum memiliki warisan berupa Masjid Al Amanah, yang hingga kini masih berdiri meskipun telah mengalami beberapa renovasi. Masjid ini menjadi tempat ibadah dan pengajaran bagi masyarakat setempat.

Wafat dan Kehidupan Abadi

Mbah Ma’sum wafat pada tahun 1957 dan dikebumikan di Desa Kapuan. Keistimewaan beliau terlihat dalam peninggalannya, di mana jasad dan kain kafannya tetap utuh bahkan ketika ada relokasi bangunan rel kereta api.

7. Kelanjutan Perjuangan

Santri dan Yayasan Sunan Kalijaga

Perjuangan dan pengajaran Mbah Ma’sum tidak berakhir dengan kematiannya. Santri-santrinya, termasuk Mbah Jibril, melanjutkan perjuangan dan mengembangkan Yayasan Sunan Kalijaga sebagai wujud kelanjutan dari dedikasi beliau dalam menyebarkan agama Islam.

Demikianlah biografi tentang Kiai Ma’sum, sosok ulama agung yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyebarkan agama Islam. Melalui pendidikan dan karya-karyanya, beliau telah meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi masyarakat Kapuan dan sekitarnya.

FAQs

Siapakah Kiai Ma’sum?
Apa yang membuat Kiai Ma’sum menjadi tokoh penting?
Bagaimana Mbah Ma’sum mengembangkan pendidikan agama?
Apa saja karya tulis yang dihasilkan oleh Mbah Ma’sum?
Bagaimana kelanjutan perjuangan Mbah Ma’sum melalui santrinya?

Noted : Biografi tentang mbah kyai ma'sum di tulis oleh Khusnul khotimah 

Posting Komentar untuk "Biografi Kiai Maksum Kapuan: Kisah Ulama Agung Penyebarkan Islam"